InstaForex

Disfungsi Seksual Pada Wanita : Mirip Disfungsi Ereksi Pada Pria ?

Bagaimana kejadian disfungsi seksual pada wanita? apakah hal tersebut bisa dicegah dan diobati? Berikut tulisan singkat tentang Disfungsi Seksual pada wanita, semoga bermanfaat.

Masalah disfungsi seksual atau kelainan dalam fungsi seksual mulai sering diungkap akhir-akhir ini terutama pada wanita. Sedangkan pada laki-laki sudah diperhatikan dan dikupas lebih teliti. Untuk masalah disfungsi seksual pada pria khususnya disfungsi ereksi yang pertama kaitan antara disfungsi ereksi dengan penyakit kencing manis/ diabetes Mellitus , Penyebab disfungsi ereksi secara umum, dan yang ketiga tentang Disfungsi Ereksi Psikogenik yang dialami usia muda.

Disfungsi seksual dapat mengenai pria maupun wanita. Pada wanita hingga kini penelitian mengenai hal tersebut masih sedikit dibandingkan pada pria. Namun akhir-akhir ini meningkat seiring meningkatnya minat pada kesehatan reproduksi wanita dan kemajuan teknologi kesehatan. Angka kejadiannya bervariasai di tiap negara ,tetapi angka tersebut lebih dari40 % kejadian disfungsi seksual pada wanita.

Membahas disfungsi seksual rasanya tidak lengkap kalau tidak membahas fungsi seksual itu sendiri. Fungsi dalam kehidupan pernikahan sebetulnya hanya salah satu faktor penting selain hal-hal yang lain seperti nilai agama,perasaan cinta, financial dan nilai-nilai lainnya.

Kapan dikatakan wanita mengalami disfungsi seksual?

Secara bahasa umum dikatakan sebagai ketidakmampuan menikmati hubungan seksual secara penuh. Secara Medis, adanya gangguan yang terjadi pada salah satu atau lebih dari keseluruhan respons seksual yang normal.

Respons seksual yang normal ada empat tahapan, yaitu:

  1. Fase gairah/ fore play. yaitu timbulnya keinginan atau gairah untuk melakukam aktifitas seksual. Keinginan ini bisa timbul dari dalam atau rangsangan dari luar. Contoh gangguannya seperti : hilangnya minat, perasaan takut, atau stress/ tertekan pada wanita.
  2. Fase perangsangan yaitu perasaan khas berupa hasrat untuk melakukan hubungan yang ditandai dengan keluarnya cairan lubrikasi. Contoh gangguannya misalnya merasa kering / berkurang keluarnya cairan.
  3. Fase orgasme yaitu tercapainya puncak dari siklus respons seksual setelah adanya perangsanag yang cukup. Contoh gangguannya misal tidak dapat mencapai orgasme/ puncak.
  4. Fase resolusi yaitu kembalinya secara alamiah semua organ yang berperan . contoh gangguannya, nyeri saat berhubungan, kejang otot-otot vagina dan gangguan nyeri lainnya.
Apa penyebab disfungsi Seksual pada wanita?

Seperti pada laki-laki, penyebabnya ada beberapa faktor, yaitu faktor psikologik(kejiwaan), organik(fisik), dan interpersonal (hubungan) . Dari ketiga faktor tersebut faktor kejiwaan (psikologik) adalah yang dominan.Beberapa keadaan yang mempengaruhi psiologik wanita seperti, tipe kepribadiaan, pandangan tentang seksual dan hubungan seksual,pengalaman masa lalu yang tidak mengenakkan (misal korban pemerkosaan atau pelecehan seksual),dan kondisi kejiwaan yang membuat stress/ depresi. Keadaan-keadaan ini akan mempengaruhi kondisi fisik. Dan kondisi fisik yang lemah akan mempengaruhi juga kondisi psikis seorang wanita. seperti fenomena bolak balik (pingpong).

Bagaimana pengobatan Disfungsi seksual pada wanita?

Tentunya harus disesuaikan dengan penyebab disfungsi tersebut, apakah faktor fisiknya,kejiwaannya atau gabungan keduanya. dari mulai pengobatan secara psikoterapi dan terapi seks, obat-obatan maupun tindakan operatif bila diperlukan.semua tergantung pada pemeriksaan dokter dan pengobatannya bersifat holistik (menyeluruh) tidak terpaku pada satu faktor saja.

Apa tindakan pencegahan Disfungsi Seksual pada wanita?

Pencegahan ini tidak hanya saat menikah tetapi jauh sebelum menikah harus mendapatkan informasi yang benar dan dari orang yang memadai. Informasi kesehatan reproduksi remaja ini bersifat mendidik,santun dan jauh dari kesan vulgar. Informasi ini bisa berupa brosur, buku ataupun majalah.Pemberi informasi ini seperti dari orang tua, guru, ustadzah, ataupun orang yang telah mendapatkan pelatihan.

Bagi yang sudah menikah dan mengalami hal tersebut dianjurkan untuk mencari pengobatan medis dengan mengajak suami menemaninya.

No comments:

Post a Comment